- Media Suara LPKPK Regional Sulawesi Gelar Pertemuan Rutin Dirangkai Halal Bihalal
- Polres Gowa Luncurkan Mobil SIM Keliling . Kapolres : Bentuk Pengoptimalan layanan Masyarakat
- Naas Curi Uang Tetangga Terekam CCTV Berakhir di Penjara
- Banjir Balongpanggang Gresik Sebabkan Akses ke 6 Desa Terputus
- Sidak Jalan Rusak, Wabup Gresik dr. Alif Langsung Perintahkan Diperbaiki Malam Ini Juga !
- Kapolres Gresik Penuh Semangat Pimpin Sertijab PJU dan Berikan Penghargaan kepada Anggota Berprestas
- Hari Keempat Jabat Wabup Gresik, dr. Alif Bersama Ratusan Guru Tanam Pohon Jariyah di Halaman Masjid
- Warga Sumberbening Bantur Malang ditemukan Tewas di Pantai Kondang Merak
- Bupati dan Wakil Bupati Wajo Resmi Dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Negara
- Bupati dan Wakil Bupati Wajo Terpilih Ikuti Serangkaian Pelantikan Kepala Daerah di Jakarta
Semangat Gotong Royong Kunci Kemajuan Koperasi
www suara Lpkpk. com,cerdas faktual terpercaya

Keterangan Gambar : Kunjungan Ketua DPR RI Puan Maharani di Koperasi Setia Budi Kota Malang
Malang Suara lpkkp.com- Dalam kunjungan kerja ke Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) di Kota Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (20/1/2024) Puan mengatakan bahwa DPR RI akan memberikan dukungan penuh dengan keberadaan koperasi di Indonesia yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
"Sebagai Ketua DPR, saya akan mendorong, membantu dan mendukung apa yang dilakukan. Karena memang gotong royong sangat dibutuhkan untuk membangun perekonomian, dan koperasi adalah soko guru perekonomian," kata Puan.
Baca Lainnya :
Puan menjelaskan, dalam membangun koperasi yang bisa menggerakkan perekonomian masyarakat khususnya yang ada di wilayah pedesaan, harus dilakukan dengan semangat gotong royong dan kebersamaan.
Hal itu, lanjutnya, mengingat berputarnya roda perekonomian untuk masyarakat desa bisa bergulir jika ada semangat gotong royong dan kebersamaan tersebut. Semangat kebersamaan itu, khususnya kaum perempuan menjadi kunci kekuatan koperasi seperti Koperasi SBW.
"Membangun koperasi atau perekonomian desa, harus selalu didasari dengan gotong royong dan kebersamaan. Karena kita tidak mungkin kita bekerja sendiri. Saya yakin, Koperasi SBW ini kuat karena gotong royong dan kebersamaan ibu-ibu semua," katanya.
Di acara Sarasehan dan Temu Dulur Perempuan Koperasi se-Malang Raya tersebut, Ketua Umum Kopwan SBW Sri Untari Bisowarno minta agar DPR segera membahas RUU Perkoperasian sehingga pegiat Koperasi memiliki pegangan hukum yang rigid. Mereka berharap beleid soal koperasi kembali seperti UU tahun 1992.
“Kami juga harap UU nantinya mengatur agar tidak semua Koperasi masuk OJK (bayar pajak). Kalau semua masuk bisa kelimpungan karena asetnya belum banyak,” ucap Sri Untari.
Untari juga menyampaikan aspirasi dari para ibu-ibu Kopwan kepada Ketua DPR RI terkait isu Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Permenkop) Nomor 8 Tahun 2023, dan juga adanya program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Menurut Untari, program Mekaar yang diluncurkan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) itu dinilai dapat membuat koperasi-koperasi wanita menjadi semakin kurang baik.
“Dimana waktu itu beberapa Kopwan ini kiles mbak, pelan-pelan akan mati semua mbak, bener?” kata Sri Untari dan sontak dijawab oleh para ibu-ibu anggota koperasi, “beneer.”
Kedua, lanjut Untari, keberadaan PNM Mekaar membuat ibu-ibu kelimpungan. Karena skemanya yang terlalu kecil.
“Tiga juta, dua juta, sampai sepuluh juta. Nah ibu-ibu ini punya aset kira-kira dua ratus lima puluh juta, lima ratus, nah kalau bersaing dengan PNM tentu tidak akan kuat,” tegasnya.
Ia menambahkan, selain itu, para perempuan yang berjuang melalui koperasi tersebut juga harus mampu menghadapi era digital seperti yang ada saat ini, termasuk dengan menghadirkan berbagai inovasi agar tidak kalah bersaing.
Selain itu, juga perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkecimpung pada sektor koperasi di Indonesia, agar bisa lebih berdaya. Sehingga, pada akhirnya bisa bersaing dan berkolaborasi dengan sektor-sektor pendanaan lainnya.
"Kita juga harus paham bahwa koperasi wanita yang sudah berhasil ada pesaingnya. Perlu kolaborasi, bersaing secara sehat tapi intinya bagaimana perekonomian di desa, bisa bangkit dan maju, khususnya untuk perempuan-perempuan. Itu harus dilakukan bersama," katanya.
Kunjungan kerja Puan di Kopmen SBW Malang tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua RI Ahmad Basarah, anggota fraksi PDI Perjuangan DPR RI Andreas Eddy Susetyo, Kris Dayanti Trenggono dan Sri Rahayu. (Hery)
Publizher: Suryo
HR)