- Meminimalisir Gangguan Keamanan, Polres Gresik Pemeriksaan Ruang Tahanan Secara Rutin
- Home Industry Sabu Jawa Tim) Dibongkar Polres Malang
- Wiyanto Wijoyo Legowo Pencopotan Dirinya Sebagai Kadinkes Kabupaten Malang
- Kemenkumham Jatim Dukung Penerapan Keadilan Restoratif Sebagai Pidana Alternatif
- Ellen Sulistyo Aliyas Ellen Kayanya Buat Direktur CV Kraton Kecewa, Ajukan Gugatan ke Pengadilan
- Bagian Dari Ham, Imigrasi Berperan Aktif Dalam Evaluasi Kota Layak Anak
- Polri Membuka Rekrutmen Bintara Polri Melalui Jalur Prestasi Akademik dan Non Akademik
- Hari Pertama Masuk Kerja Pemkab Malang Gelar Halal Bihalal
- DLH Bojonegoro Kerahkan Tenaga Kebersihan Selama Libur Lebaran, Kumpulkan 490,4 Ton Sampah
- Usai Idul Fitri, Pelayanan Publik Kemenkumham Jatim\"Langsung Gas\"
Kepala Desa Tumpak Oyot kecamatan Bakung Akui Bawa Dana BKK tahun 2020
Keterangan Gambar : Kepala Desa Tumpak Oyot kecamatan Bakung Akui Bawa Dana BKK tahun 2020
Kepala Desa Tumpak Oyot kecamatan Bakung Akui Bawa Dana BKK tahun 2020
Blitar, suaralpkpk.com
Baca Lainnya :
- Lembakum Indonesia Gelar Peresmian Direktorat Wilayah Jawa Timur0
- Kapolres AKBP EG Pandia Tinjau Vaksinasi Lansia Sekaligus Salurkan Bantuan Sosial0
- Operasi Zebra Semeru 2021, Polresta Sidoarjo Edukasi Pengendara dan Sediakan Vaksinasi0
- Anisa Warga Pepelegi Mantan Karyawan MNC Bank Gelapkan Uang Nasabah0
- HUT Brimob ke-76, Kapolri: Kita Harus Ingat Pesan Bung Karno Warisi Apinya Jangan Abunya0
Menjelang pilkada(Pilihan Kepla Daerah) kabupaten Blitar tahun 2019 lalu, seluruh desa dan kelurahan sejumlah 248 desa/kelurahan di kabupaten Blitar dikabarkan mendapatkan kucuran dana segar dari pemerintah kabupaten Blitar sebesar 100.000.00(Seratus Juta Rupiah) per desa/kelurahan.konon kabarnya dana ini diperuntukkan untuk membuat rabat jalan menuju area pertanian.
Ternyata niat baik pemerintah kabupaten tidak semua dijalankan oleh pemerintah desa. Indikasinya justru dana ini banyak yang disalahgunakan.
Sekira 1(satu) bulan yang lalu,beberapa warga desa ini mendatangi Basecamp LP-KPK(Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah Dan Keadilan) cabang Blitar. Mereka mengadukan adanya 2(Dua) titik pembangunan rabat jalan yang harusnya selesai tahun 2020,namun sampai saat ini belum dibangun.
Salah satu diantara mereka yang enggan disebut namanya menuturkan, " Pada musdes(Musyawarah Desa) sebelumnya disepakati bahwa desa kami akan membangun 4 titik rabat jalan dari dana BKK(Bantuan Keuangan Khusus) yaitu untuk 2 (Dua) titik di dusun tulungsari dan 2(Dua) titik didusun Sumbersari. Harusnya tahun 2020 semua sudah selesai dibangun seperti 2(Dua) titik di dusun Sumbersari,akan tetapi sampai saat ini yang 2(Dua) titik tidak dibangun. Kami para petani sangat membutuhkan jalan itu untuk mengeluarkan hasil tani. Jadi tolong pak kades segera menyelesaikan pembangunan itu. Jika tidak, kami minta agar masalah ini dilaporkan ke inspertorat atau ke ranah hukum. " Tuturnya
Saat ditemui tim LP-KPK tadi malam (22.11.2021) kepala desa Tumpakoyot Supriono menjelaskan, " Bahwa benar pada Desember Tahun 2019 desa kami mendapatkan bantuan keuangan khusus (BKK) dari pemerintah kabupaten sebesar 100.000.000(Seratus Juta) dipotong pajak 6%.dana ini sudah kami realisasikan untuk membangun 2(Dua) titik jalan didusun Sumbersari. Dan yang dua titik didusun Tulungsari belum kami bangun namun, satu titik, lima hari yang lalu sudah kami kerjakan dengan menurunkan alat berat selama dua hari untuk melebarkan jalan menuju titik yang akan dibangun. Dan yang titik satunya sudah kami siapkan matrial berupa batu koral dan pasir.
Dia menambahkan, " Kenapa sampai saat ini dua titik ini belum kami laksanakan, karena saat ini masih musim hujan, dan kami tidak bisa numpuk matrial dipinggir jalan karena akses jalan sempit dan digunakan untuk lalu lintas truck besar milik proyek JLS(Jalan Lintas Selatan) dan insyaallah ini akan segera kami bangun karena proyek JLS telah selesai dan saya akui sisa dana itu saya bawa."
Saat ditanya kapan targetnya akan di bangun, Supriono mengatakan, " Kami tidak bisa menentukan karena nunggu usai musim hujan agar struktur tanah yang akan dibuat jalan padat. Takutnya jika dipaksakan dibangun saat musim hujan tanahnya amblas. " Tegas kades.
Dalam kasus ini, ketua LP-KPK Blitar Raya Haryono, S.H.,M.H mengatakan, " Sebagai pemimpin harus jujur dan amanah. Jika tidak, pasti suatu saat akan hancur. Persoalan ini segera akan kami sampaikan kepada Inspectorat untuk dilakukan pemeriksaan secara adminstrasi. Jika terbukti ada penyimpangan keuangan negara, kami minta kepada kejaksaan atau kepolisian menindaklanjuti kasus ini agar menjadi contoh desa desa yang lain tidak macam macam dengan uang rakyat. "
Publisher : Team LP-KPK
Editor : David