- Meminimalisir Gangguan Keamanan, Polres Gresik Pemeriksaan Ruang Tahanan Secara Rutin
- Home Industry Sabu Jawa Tim) Dibongkar Polres Malang
- Wiyanto Wijoyo Legowo Pencopotan Dirinya Sebagai Kadinkes Kabupaten Malang
- Kemenkumham Jatim Dukung Penerapan Keadilan Restoratif Sebagai Pidana Alternatif
- Ellen Sulistyo Aliyas Ellen Kayanya Buat Direktur CV Kraton Kecewa, Ajukan Gugatan ke Pengadilan
- Bagian Dari Ham, Imigrasi Berperan Aktif Dalam Evaluasi Kota Layak Anak
- Polri Membuka Rekrutmen Bintara Polri Melalui Jalur Prestasi Akademik dan Non Akademik
- Hari Pertama Masuk Kerja Pemkab Malang Gelar Halal Bihalal
- DLH Bojonegoro Kerahkan Tenaga Kebersihan Selama Libur Lebaran, Kumpulkan 490,4 Ton Sampah
- Usai Idul Fitri, Pelayanan Publik Kemenkumham Jatim\"Langsung Gas\"
Gaduh Di Medsos Sikapi Wacana PSM Di SMPN I Giri Padahal Belum Deadlock
Banyuwangi,suaralpkpk.com-Pembiayaan pendidikan yang cukup bakal melahirkan pendidikan yang di harap masyarakat yakni menghasilkan generasi ber IP tinggi, dan tak hanya itu proses pendidikan akan berkembang dengan baik jika pembiayaan nya cukup.
Baca Lainnya :
- Rapat Paripurna DPRD Ke-1 Dalam Pembahasan Pemberhentian Bupati Pasbar Diperiode Tahun 2016-20210
- Dua Sepeda Motor Tabrakan Di Jalan Raya Dusun Sempu Desa Sarimulyo0
- Wamen Budi Arie Minta Mahasiswa KKN Bantu Kembangkan BUMDes0
- Biadap! Warga Malang Mencabuli Anak Dibawah Umur0
- Mantan Wartawan JTV Arifin Hamid Tutup Usia, Rombongan KJJT Kunjungi Rumah Duka0
Seperti keberadaan pembiayaan pendidikan di tingkat SMP, di mana pemerintah telah menyiapkan anggaran pendidikan melalui BOS (Bantuan Operasional Pendidikan) sebesar 1,1 juta per siswa pertahun, namun apakah anggaran itu sudah cukup untuk mensupport pendidikan? Padahal di tingkat SMP secara regional di butuhkan anggaran kurang lebih 2,5 juta persiswa pertahun, sehingga dana yang di siapkan pemerintah melalui BOS di rasa masih jauh dari harapan .
Untuk itulah peran masyarakat dalam pendidikan sangat di pertaruhkan sebagaimana di sebut dalam UU Sisdiknas, di sebutkan keterlibatan masyarakat , langkah inilah yang kini di tempuh oleh SMPN I Giri melalui Komite nya untuk melengkapi kurang nya anggaran . Melalui rapat komite yang di geber dari Selasa – Rabu 12 -14/1/2021 di aula SMPN I Giri, Banyuwangi . Menurut informasi yang di dapat suara lpkpk bahwa sekolah memerlukan tambahan 1,5 juta dari pagu yang di perlukan sebesar 2,750 di sekolah tersebut , maka melalui rapat yang menghadirkan Wali murid itu lah bisa di musyawarahkan untuk memperoleh kesepakatan .
Rapat ini di gelar untuk mencari masukan dari wali murid dan kami pun tidak menekan wali murid jika tidak mampu “ tandas Ketua Komite, Bowo yang di amini anggota Komite kepada media ini. Hal ini di sebut demikian karena di sebabkan gagasan yang masih wacana itu pun ramai di protes oleh wali murid melalui medsos . “ini yang sangat kami sayangkan, seolah olah ini pungutan paksaan, “ imbuh nya .
Menurut Bowo, jika itu di setujui kata dia, pihak sekolah memberikan pilihan kepada wali murid yang sekiranya tidak mampu yakni dengan pilihan gratis. pengurus Komite SMPN I Giri ini pun meminta agar jangan keburu di pandang negatif atas gagasan tersebut, karena bagaimanapun upaya itu untuk memajukan pendidikan di lingkup SMPN I Giri.
Sementara itu, Kasek SMPN I Giri, Sudarman mengatakan bahwa atas kegaduhan tersebut, dia menyerahkan sepenuh nya kepada Komite sekolah, Menurut Darman andai tidak ada sumbangan masyarakat pihak nya tidak terlalu merisaukan hanya saja pendidikan di SMPN I Giri berproses apa ada nya sesuai dengan anggaran BOS yang ada. “apa nanti berkembang atau tidak yang jelas sulit berkembang terutama honor para GTT dan PTT yang tidak bisa di bayar, “ pungkas nya.
Edi/Awr